LAPORAN KEGIATAN DIALOG SOSIAL SEKTORAL TEKTILE, GARMENT, SHOES, LEATHER (DSS-TGSL)
Dialog Sosial Sektoral Tektile, Garment, Shoes, Leather ( DSS-TGSL) adalah kegiatan yang diinisiasi oleh BBTK/IndustriAll (Darlina Sihombing) dan Mondial FNV (Cris Wangkai) dengan mengumpulkan SP/SB sektor TGSL (SPN, Gartek-SBSI, GSBI, KSPSN, SP TSK-SPSI, FSP TSK-KSPSI ) untuk berdialog membicarakan tentang situasi sector TGSL dan upaya perbaikan kedepan serta berkaitan dengan bantuan yang diharpakan bisa diberikan lembaga donor internasional.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk membangun kesadaran pentingnya dilalog sosial di sektor TGSL untuk mengatasi masalah-masalah yang ada seperti tentang kepastian kerja dan pengupahan. Dialog sosial ini diharapkan dilakukan secara menyeluruh oleh stakehoeder mulai di tingkat perusahaan, tingkat nasional & internasional.
DSS-TGSL juga berupaya melibatkan lembaga donor internasional yang selama ini hanya bekerjasama dengan SP/SB tertentu sehinga sering terjadi tumpang tindih program yang dilakukan beberapa lembaga donor. Hal ini tentu tidak efektif dan kurang membawa manfaat secara maksimal. Oleh karena itu perlu diadakan dialog dengan lembaga donor internasional untuk perbaikan kedepan.
Kegiatan dimulai dengangan FGD Tingkat Nasional pada tangaal 28 Agusutus 2019 di Jakarta yang dilanjutkan dengan FGD Tingkat Daerah di Tangerang (9 September2019), Solo (11 September 2011) dan Sukabumi (30 September 2019). Kegiatan ini untuk mendapatkan masukan terkait dialog sosial dari perspektif SP/SB di daerah (perusahaan) yang selanjutnya di bahas dalam FGD Tingkat Nasional pada tanggal 14 Oktober 2019 di Jakarta.
Kegiatan selanjutnya adalah Forum Konsultasi Dialog Sosial Sektoral antara SP/SB dengan perwakilan Stakeholder Internasioanal pada tanggal 5 – 7 November 2019 untuk berdiskusi tentang situasi sektor TGSL di Indonesia dan menyampaikan langsung hal-hal yang bisa atau diharapkan dilakukan lembaga donor internasional untuk membantu memperbaik kondisi kerja sektor TGSL.
Pertemuan dilanjutnya di Solo pada tanggal 25 - 27 November 2019 yaitu Rapat Tim Perumus Rencana Strategis (kita tidak bisa mengikuti pertemuan ini karena bersamaan dengan pelaksanaan MUNAS VIII FSP TSK-SPSI).
Rangkaian pertemuan terkhir dengan bantuan pembiayaan dari BBTK/IndustriAll dan Mondial FNP yaitu Strategic Planning Meeting di Cirebon pada tanggal 19 – 21 Desember 2019.
Pertemuan ini untuk menyusun langkah-langkah strategis yang akan dilakukan untuk kelanjutan DSS-TGSL terutama tentang Protokol Kepastian Kerja dan Perlindungan Upah.
# Kesimpulan Kegiatan DSS-TGSL :
Note :
untuk pertama masing-masing Federasi SP/SB iuran sebesar Rp. 500.000,- yang diserahkan pada pertemuan 27 Januari 2019 di kantor SPN.
RINCIAN KEGIATAN DSS-TGSL :
1 | FGD TINGKAT NASIONAL :
Waktu : Rabu, 28 Agustus 2019 Tempat : Hotel Ibis Cawang Jl. MT. Haryonono. 9 Cawang – Jakarta Timur Peserta : 1. Agus Darsana 2. Caska Asmadyprana |
2 |
FGD Tingkat Daerah di Tangerang Waktu : Senin 9 September 2019 Tempat : Fave Hotel Tangerang, Jl. Husein Satranegara – Tangerang Peserta : 10 orang PUK SP TSK-SPSI di wilayah Banten |
3 |
FGD Tingkat Daerah di Solo Waktu : Rabu, 11 September 2019 Tempat : Aston Solo Hotel, Jl. Slamet Riadi no. 373, Sondakan - Solo Peserta : 2 orang PUK SP TSK-SPSI PT. Sritex |
4 |
FGD Tingkat Daerah di Sukabumi Waktu : Senin, 30 september 2019 Tempat : Santika Sukabumi, Jl. Bhayangkara no 28, Sukabumi Peserta : 3 orang PUK SP TSK-SPSI di Sukabumi |
5 |
FGD Tingkat Nasional II Waktu : Senin, 14 Oktober 2019 Tempat : Hotel ibis Cawang, Jl. MT. Haryono No. 9 Cawang – Jakarta Timur Peserta : Heru Marsudi, Agus Darsana |
6
|
Forum Konsultasi Dialog Sosial Sektoral antara SP/SB dengan perwakilan Stakeholder Internasional Waktu : Selasa – Kamis, 5-7 November 2019 Tempat : Grand Aston Hotel, Jl Urip Sumoharjo no 37, Yogyakarta Peserta : Heru Marsudi, Agus Darsana, Yanti Kusriyanti All Peserta : SPN, Gartek-KSBSI, FSP TSK KSPSI, SP TSK-SPSI, KSPSN, KASBI, Sebumi, FSBKU, FSBN, SP PRogresive PT.VCI, SP SERBUK, LBH Jakarta, TURC, Gajimu.Com., LIPS, Akatiga, Project Officer ISVI/BBTK (Frederik Capelle), Projrct Officer Indonesia mondial FNV (Marijn Pepercamp), Partner and Network Coordinatior CCC (Tanne de Goei), National Connsultant Indonesia Mondial FNV (Cris Wangkay), Project Officer BBTK/IndustriAll (Darlina Sihombing)) NOTE : MENUJU ADVOKASI PROTOKOL KEPASTIAN KERJA & PERLINDUNGAN UPAH STRATEGI: - Membangun argument (riset, analisa) - Identifikasi ‘teman’ dan ‘lawan’ (nasional, internasional) - Identifikasi brands - Kampanye - Lobby - Belajar dari pengalaman di tempat lain (‘best/bad practices’, lesson learned) - Koordinasi : coordinator/fasilitator dan secretariat - Memahami protocol FoA dan draft protokol sbg sebuah kesatuan. Konsekuensi? PERTANYAAN: : 1. Bagaimana mengusahakan konsolidasi dan inklusifitas (tk pabrik, regional, nasional) --mempertimbangkan koalisi yg ada (APBGATI), kondisi fragmentasi yg ada? a. Tingkat pabrik: forum dialog rutin termasuk memastikan sosialisasi draft protokol, sambil mengadakan forum antar SB tk lokal utk sosialisasi bersama b. Tingkat nasional: (a) memanfaatkan koalisi yg sudah ada, menghidupkan kembali Aliansi Play Fair 2 (termasuk integrasi APBGATI) dengan melibatkan Better Work Indonesia. Hal ini bisa membantu memastikan inklusifitas seluas mungkin. Usulan lain menggunakan APBGATI, atau membuat aliansi baru. (b) Membuat konsensus tk nasional utk tidak membiarkan kompetisi di tk pabrik. c. Beban utama konsolidasi ada pada pemimpin SB tk nasional --> memastikan sosialisasi upaya konsolidasi tk nasional sampai ke tk pabrik 2. Usulan koordinasi dan pembagian peran (internasional -- peran apa yg diharapkan? Nasional: SB dan ornop/ormas?) a. Internasional: mediator berkomunikasi dg brands (tmsk melakukan penekanan dan lobby), dana, aksi solidaritas, kampanye b. Nasional: ekspertise pd ornop perburuhan (mis: opini hukum, advokasi, [analisa] data). SB perlu mulai kerja konkrit : (a) mengumpulkan data dan membuat kronologi kasus2 yg bisa jadi argumen pendukung, dan (b) pembangunan kapasitas SB (ini bisa memanfaatkan dukungan ornop). Ornop bisa dimintai menyusun narasi/analisa dan membantu mencarikan dana. Ornop tdk boleh berkomunikasi langsung dg SB di tk lokal (riset, melakukan training/workshop). Usulan lain: - Perluasan cakupan Protokol FoA - Urgensi pengadaan secretariat Beberapa catatan: · Belum ada pertimbangan (dan usulan upaya mitigasi) thd resiko dari usulan2 upaya konsolidasi (mis: munculnya konflik baru di tk pabrik akibat inisiatif pembentukan Aliansi Play Fair 2). · Tantangan baru utk membangun strategi/bentuk baru kampanye internasional dengan memanfaatkan lembaga2 yg sdh ada (mis: CCC, IndustriAll, AFWA, IFC). Mitigasi resistensi tertentu (mis: IA) . Bisa memanfaatkan pengalaman advokasi internasional yg sudah dilakukan oleh bbrp SB seperti GSBI, Garteks-KSBSI, dan SPN. · Konsensus tertulis? · Perlunya memberi alokasi perhatian proporsional terhadap kebijakan perburuhan nasional (rencana revisi peraturan perburuhan) . Memberi usulan/rekomendasi demi kepentingan buruh dlm bahasa yg sama . Rekomendasi: 1. Pertemuan strategic planning, bukan brainstorming, perwakilan yg sudah ada di sini. 2. Waktu dikomunikasikan pada Kak Darlina SIhombing. |
7 |
Rapat Tim Perumus Rencana Strategis Waktu : Senin – Rabu, 25-27 November 2019 Tempat : Aston Solo Hotel Jl. Slamet Riyadi no. 373, Sondakan- Solo Note : - SP TSK-SPSI tidak bisa hadir karena bersamaan dengan MUNAS VIII SP TSK-SPSI di Bali - PERTEMUAN TEAM STRATEGY PLANNING DSS ON TGSL, - Materi Diskusi. I. Lembaga/Organisasi yang terlibat II. Sarana apakah Lembaga yang sudah ada atau perlu membentuk Lembaga baru III. Langkah-Langkah USULAN: · Perlu melibatkan semua serikat pekerja/seribat buruh yang ada di TGSL, baik yang ditingkat nasional maupun yang regional, kabupaten/kota, dan tingkat perusahaan, · Perlu melibatkan semua serikat pekerja/seribat buruh yang ada di TGSL, baik yang ditingkat nasional maupun yang regional, kabupaten/kota, dan tingkat perusahaan. Tetapi perlu ada SP/SB inti karena untuk memudahkan membangun komitment dan kordinasi. · Perlu ada satu keterbukaan/transparan menjadi sebuah fondasi dari sebuah koalisi. · Perlunya membangun satu atmosfir/pemahaman/pemikiran yang sama · Keterlibatan LSM memang dibutuhkan, tetepi dalam rangka transfer knowledge dan membantu hal-hal yang belum bisa dilakukan oleh serikat pekerja/serikat buruh, contohnya research. · Bentuk yang diinginkan terikat atau cair?. · APBJATI adalah sebuah presidium……tidak tertutup sebuah kemungkinan. Yang memfokuskan dalam mencari solusi sebuah persoalan. · Harus selalu terkait dengan latar belakang, yaitu upah dan kontrak kerja. Misalkan upah dan job security. Dengan melibatkan semua pihak-pihak yang terlibat. · Bentuk kerjasama yang akan dilakukan adalah aliansi. Untuk itu perlu ada sebuah evaluasi kajian tentang keberhasilan dan kelemahan dari perjalanan Bersama yang telah dilakukan. Contohnya protocol FOA. KESIMPULAN: TEAM INTI 1. SPN-------------------------Djoko Heriyono, Sumiyati 2. GARTEKS------------------Raja, Ary Joko 3. GSBI------------------------Emelia Yanti, Ismet 4. SPTSK SPSI--------------- ? 5. SPTSK KSPSI-------------Helmi Salim, Mohammad Rais 6. KSPN--------------------- Benny Rusli, Lilis Mahmuda ACTION PLAN : 1. Identifikasi Stake Holder (Brand, Supplier dan SP/SB) yang akan terlibat dalam dialog-dialog selanjutnya (SPN) semua SP akan menyerahkan kepada SPN paling lambat tanggal 12/12/19. 2. Refeksi Protokol yang sudah (sukses story, tantangan dan hambatan atas Protokol FOA, tanggal 12 Desember 2019 (GSBI), 3. Identifikasi Fasilitator/Organisasi (internal, external), Pending, (setiap organisasi merekomendasikan orang atau organisasi) khususnya yang punya kemampuan lobby 4. Pertemuan Lanjutan (siapa yang terlibat, agenda apa). · Pelaksanaan : 19 – 21 Desember 2019 · Peserta (SP/SB+NGO): 20 orang dari 10 Federasi, 3 NGO SP/SB : 1. SPN 2. GARTEKS 3. GSBI 4. SPTSK SPSI 5. SPTSK KSPSI 6. KSPN 7. F SEBUMI 8. FBLP 9. FSBKU NGO/LSM 1. LBH Jakarta: Kedudukan Protocol dan Hukum 2. TURC: Kepastian Kerja/ Flexibility Kerja 3. AKATIGA : Upah |
8 |
Strategic Planning Meeting Waktu : Kamis-sabtu, 19 – 21 Desember 2019 Tempat : Hotel Santika Jl. Dokter Wahidin No. 32 Cirebon –Jawa Barat Peserta : Dion Untung Wijaya, Heru Marsudi · All peserta : SPN, Gartek-KSBSI, FSP TSK KSPSI, SP TSK-SPSI, GSBI, KSPSN, Sebumi, FBLP, Akatiga, TURC, LBH Jakarta, FNV mondiaal, Industri All/BBTK, Rita Olivia Tambunan. |
RENCANA KERJA
AKTIVITAS |
PRIORITAS STAKEHOLDERS |
IMPLEMENTASI |
Stakeholder Meeting |
1. Supplier a. Pou Chen/Nikomas b. Panarub c. Adis / Shoe Town d. Tuntex e. Citra Abadi Sejati 2. Brand (9 Penandatangan Protokol) a. Nike b. Adidas c. Puma d. New Balance e. Asics f. Pentland g. Hglove h. ESupply Bv i. KJUS 3. Asosiasi a. API b. Apresindo 4. SP/SB a. FSP TSK KSPSI b. SP TSK SPSI c. SPN d. FKSPN e. GSBI f. FBLP g. GARTEKS h. SEBUMI i. KASBI j. SBSI 92 k. FSBKU l. SPAI 5. Organisasi Intl a. IndustriAll b. CCC c. CNV d. FNV e. BBTK f. WRC g. FWF h. ILO i. Better Work j. AFWA k. USAS l. Solidarity Center 6. NGO a. IHII b. TURC c. AK3 d. LBH Jakarta e. LIPS f. Gajimu g. INDIES h. INFID 7. Akademisi a. UNPAD b. LABSOS UI c. UNPAR d. UGM e. PSHK f. UNAIR g. UNIBRAW |
Tentatif Senin, 15 Juni 2020 Tempat : tentatif sama dengan GF 2020 |
Teks akademis Draft Protokol Kepastian Kerja dan Perlindungan Upah o FBLP (Jumisih) o SPN (Sumi) o GSBI (Yanti) o Garteks o FSP TSK KSPSI (Helmi) o SP TSK SPSI (Heru) o SEBUMI (Agus) o FKSPN (Lilis) Planning Strategi Kampanye Protocol + Persiapan Multi stakeholder Meeting (27 Feb 2020, Koordinir: Helmi) o FSP TSK KSPSI o SP TSK SPSI o SPN o FKSPN o GSBI o FBLP o GARTEKS o SEBUMI Rapat Koordinasi (27 Jan 2020, koordinir Sumi): o FSP TSK KSPSI o SP TSK SPSI o SPN o FKSPN o GSBI o FBLP o GARTEKS o SEBUMI o KASBI o SBSI 92 o FSBKU |
|
|
Pembentukan |
|
Juli 2020 |
2020 Olimpic Street Festival |
Persiapan (27 Februari 2020) Radio Show : Feb – Juli 2020 Panitia Festival : 27 Februari 2020 Talk show (offline) |
Rally : 23 Juli 2020 |
Study Beberapa Hasil Research |
(LIPS, TURC, DWWG, AK3) |
Agustus - Desember 2020 |
Jakarta, 26 Desember 2019
Penerima Tugas/Pembuat Laporan
1. Heru Marsudi (Sekretaris)
2. Dion Untung Wijaya (Kabid Hubungan Luar Negeri)
3. Agus Darsana (Ketua Bid Pengembangan Organisasi)