Federasi Serikat Pekerja Tekstil, Sandang dan Kulit – Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP TSK SPSI) Cabang Batam dibawah pimpinan Andi Jamaludin terus mengembangkan sayap, dengan membentuk sekaligus melantik kepengurusan PUK SPAI TSK SPSI PT. Bakti Tani Nusantara Batam.
Dimana PT. Bakti Tani Nusantara sendiri merupakan sebuah perusahaan yang bergerak pada sektor perkebunan dan penjualan kecambah kelapa sawit. Adapun kebun kelapa sawitnya sendiri berada di Tanjung Balai Karimun di Pulau Buru dan Ujung Baru Propinsi Kepri.
Acara pelantikan PUK SPAI TSK SPSI PT. Bakti Tani Nusantara Batam tersebut berlangsung pada tanggal 21 Desember 2019 bertempat di Sekretariat DPC KSPSI Kota Batam yang beralamat di Komplek Bintang Raya Blok B No. 2 Batam Center, Kota Batam Propinsi Kepulauan Riau.
Pelantikan pengurus PUK SPAI TSK SPSI PT. Bakti Tani Nusantara Batam tersebut dilakukan sendiri oleh Andi Jamaludin selaku Ketua PC FSP TSK SPSI Kota Batam dengan dihadiri oleh Wakil Ketua PUK SP TSK SPSI PT. BBA Cammo Batam, Sekretaris PUK SP TSK SPSI PT. KSW Batam dan seluruh pengurus dan anggota PT. Bakti Tani Nusantara serta Umar Usman selaku Sekretaris PC FSP TSK SPSI Kota Batam dan beberapa pengurus lainnya.
Adapun pengurus yang baru dilantik tersebut adalah Nuvik Subekti selaku Ketua, Fajar Setya Budi selaku Wakil Ketua, Hariono Sahputra selaku Wakil Ketua I, Anita Wella selaku Sekretaris, Suryani dan Rita selaku Wakil Sekretaris dan Nofra Yetti selaku Bendahara dan beberapa pengurus lainnya.
Dalam sambutannya Ketua PC FSP TSK SPSI Kota Batam, Andi Jamaludin disamping menyampaikan ucapan selamat bergabung dengan FSP TSK SPSI juga menyampaikan pesan bahwa serikat pekerja merupakan organisasi yang dibentuk oleh pekerja, dari pekerja dan untuk kepentingan pekerja.
“Para pengurus yang sudah dilantik ini nantinya harus bisa melayani dan mengayomi para anggota di perusahaan dimana para pengurus dan anggota bekerja. Untuk bisa mengayomi dan memperjuangkan hak-hak dan kepentingan anggota itu tidak cukup hanya sekedar modal semangat saja, tapi juga harus dibarengi dengan kekompakan dan peningkatan kapasitas atau kemampuan pengurus dan para anggotanya, dan salah satunya caranya adalah dengan sering melakukan pendidikan dan pelatihan”, ucap Andi dengan nada serius.
Sebagai mitra di perusahaan, PUK atau serikat pekerja di perusahaan juga harus membekali diri dengan pengetahuan yang cukup, teknik negosiasi atau berunding yang mumpuni dan juga kebersamaan atau kekompakan antara pengurus dan anggota.
“Serikat pekerja baru bisa menjadi mitra yang setara kalau mempunyai bargaining atau posisi tawar yang cukup. Kalau tidak punya bargaining, yang ada ujung-ujungnya yang kuat menguasai yang lemah, yang punya modal menguasai pekerja/buruh. Dan itu bukan mitra tapi yang satu menguasai atau mengendalikan yang lainnya”, tegas Andi Jamaludin.
Tapi Andi juga mengingatkan bahwa serikat pekerja bukanlah organisasi gagah-gagahan, dan jangan gara-gara bergabung dengan serikat pekerja tanggung jawab terhadap pekerjaan menjadi diabaikan, kerja menjadi malas-malasan karena merasa ada yang melindungi dan perilaku buruk lainnya.
“Saya pesan tetap jaga keseimbangan antara hak dan kewajiban sebagai pekerja, tetap pertahankan disiplin dan produktivitas kerja serta budayakan dialog ketika menyelesaikan masalah di perusahaan. Dan semua itu harus dibangun dengan meningkatkan kapasitas dan posisi tawar, sehingga keberadaan serikat pekerja diperhitungkan oleh pengusaha”, pungkas Andi Jamaludin dengan senyum khasnya.
Pengembangan organisasi melalui pemebentukan unit-unit kerja diluar perusahaan tekstil, sandang dan kulit memang sudah menjadi amanat MUNAS VIII FSP TSK SPSI di Bali beberapa waktu lalu dan sudah diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga FSP TSK SPSI yang baru.
Selamat bekerja untuk PUK SPAI TSK SPSI PT. Bakti Tani Nusantara Batam !